Hasil karya dan studi kasus
Inilah “daging” atau isi terpenting dari sebuah portofolio kerja. Di sini, kamu bisa menunjukkan semua karya yang telah kamu buat, baik itu dalam bentuk tulisan, gambar, video, suara, atau yang lainnya. Pastikan itu sesuai dengan pekerjaanmu.
Lalu, tidak ada salahnya juga kamu mencantumkan studi kasus yang relevan dengan hasil karya. Contohnya, ketika kamu melamar sebagai digital marketer, tunjukkan grafik perubahan engagement rate sebelum dan sesudah menjalankan kampanye yang kamu rancang.
Membangun personal branding
Selain untuk kebutuhan pekerjaan, portofolio adalah cara yang baik untuk membangun personal branding. Pasalnya, portolio yang rapi menunjukkan kualitas dan cara kerjamu lewat karya yang sudah kamu hasilkan. Dengan demikian, personal branding kamu juga akan tumbuh.
Contohnya, kamu seorang content writer. Hasil tulisanmu dikumpulkan di dalam website portfolio. Kamu menautkan link website portofoliomu di media sosial milikmu.
Melalui cara inilah, kamu akan dikenal sebagai seorang content writer berpengalaman. Bukan tak mungkin kamu bisa mendapatkan klien untuk mengerjakan sebuah proyek.
Kemudian, kamu juga bisa diundang sebagai pembicara dalam seminar berkat pengalaman dan kinerjamu.
Selalu perbarui portofolio secara rutin
Hal yang tak kalah penting agar portofoliomu menarik adalah memastikan bahwa isinya up-to-date.
Dengan rutin memperbarui isi portofolio, kamu bisa menunjukkan kepada HRD bahwa kamu tidak pernah berhenti belajar dan berkarya. Pada akhirnya, recruiter akan lebih tertarik menghubungimu dan bahkan menawarkan kesempatan berkarier.
Kamu pasti memerlukan portofolio kerja untuk menunjukkan skill dan kualitas karyamu saat melamar kerja, terutama di bidang kreatif dan teknologi. Supaya lebih menarik perhatian HRD, pastikan isinya lengkap, rapi, dan jelas, ya!
Nah, kalau kamu sudah mempersiapkan portofolio terbaikmu dengan tips dan contoh di atas, kamu bisa langsung mencari lowongan pekerjaan yang sesuai passion serta kemampuanmu di situs atau aplikasi Jobstreet by SEEK.
Jangan lupa kunjungi Tips Karier Jobstreet by SEEK untuk mendapatkan berbagai tips sukses di dunia kerja.
Agar lebih mudah, Download aplikasi Jobstreet by SEEK di Play Store atau App Store dan nikmati kemudahan untuk mengakses informasi terbaru seputar dunia kerja hanya dalam satu genggaman saja! Semoga berhasil!
Perbedaan CV dan Portofolio
Banyak yang mengira bahwa portofolio sama dengan curriculum vitae (CV). Keduanya memang sangat penting untuk melamar pekerjaan. Namun, CV dan portofolio memiliki sejumlah perbedaan mendasar, antara lain:
Perbedaan pertama antara CV dan portofolio terletak pada kegunaannya. Jika CV hanya untuk melamar kerja, fungsi portofolio tak terbatas sampai di sana saja.
Sebab, kamu juga bisa menggunakan portofolio untuk memperkuat personal branding.
Dari segi isi dan tata letak, CV dan portofolio juga tidak seratus persen sama. Memang, keduanya sama-sama mencantumkan info pribadi. Namun, jenis yang dibutuhkan cukup berbeda.
Isi CV hanya mencakup data diri seperti biodata, kontak, riwayat pendidikan, pengalaman kerja, dan keterampilan.
Hal ini berbeda dengan portofolio. Pasalnya, portofolio juga menampilkan karya yang sudah kamu buat selama berkarier.
Umumnya, format CV ditulis dari atas ke bawah dengan tampilan yang sederhana agar bisa dibaca secara sekilas.
Sementara itu, template portofolio lebih beragam. Sebab, tidak ada standar baku yang harus diikuti sebagaimana CV. Bahkan, format portofolio bisa menyesuaikan dengan ciri khas pembuatnya. Misalnya, bentuk portofolio bisa dalam bentuk website, PowerPoint, video, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, sifatnya jauh lebih spesifik dibandingkan dengan CV.
Rekruter akan meminta CV sekaligus portofolio dari seorang kandidat. Hal ini bertujuan untuk mencari informasi yang berbeda.
Sebab, CV berguna untuk menunjukkan kegiatan apa saja yang sudah kamu jalani, mulai dari sejak jenjang pendidikan hingga ketika bekerja di perusahaan tertentu.
Lantas, bagaimana dengan portofolio? Chrissy Scivicque dari The Muse berpendapat bahwa portofolio memiliki peran penting. Portofolio seorang kandidat dapat digunakan untuk mengetahui sebagus apa hasil karya mereka hingga seperti apa manfaat konkret dari hasil karya tersebut.
Menyusun portofolio memiliki banyak sekali manfaat, terutama saat kamu sedang mencari pekerjaan. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak menyadarinya.
Berikut ini sederet keuntungan memiliki portofolio:
Menunjukkan profesionalitas
Ketika punya portofolio yang baik, kamu akan terliihat lebih profesional di mata HRD saat melamar pekerjaan.
Perusahaan dapat menilai kualitas pekerjaanmu melalui kumpulan hasil karya yang terkait dengan posisimu.
Apa Itu Portofolio Kerja?
Istilah portofolio berasal dari dua kata yaitu “port” dan "folio". Port berasal dari kata report atau laporan dan “folio” memiliki arti lengkap (full). Sederhananya, portofolio adalah dokumen yang berisi laporan pekerjaan lengkap yang telah dilakukan.
Laporan ini bisa berasal dari pribadi, organisasi, lembaga, atau bahkan perusahaan. Portofolio disusun secara rapi dari seluruh pekerjaan pada periode waktu tertentu.
Dengan menyusun portofolio, kamu bisa mengetahui perkembangan hasil kinerjamu dari waktu ke waktu. Isi portofolio juga bisa mencakup kumpulan karya sejak mulai berorganisasi di bangku kuliah. Hasil karya tersebut bisa kamu kumpulkan dalam website, link Google Drive, YouTube, dan sebagainya.
Contoh Portofolio Kerja
Lalu, seperti apa contoh portofolio kerja yang menarik? Yuk, simak beberapa contoh portofolio lamaran kerja dalam berbagai format berikut ini:
Rp 16,700,000 – Rp 25,000,000 per month
Portofolio adalah dokumen penting yang akan kamu butuhkan saat melamar pekerjaan. Namun, kamu tidak perlu bingung dengan formatnya. Sebab, saat ini ada banyak sekali contoh portofolio yang bisa kamu jadikan patokan.
Rekruter akan meminta melampirkan portofolio kerja saat proses rekrutmen untuk mengukur kemampuanmu. Lewat portofolio, HRD akan bisa menilai apakah kualitas kerjamu sudah sesuai dengan persyaratan perusahaan atau tidak.
Lantas, bagaimanakah cara membuat portofolio lamaran kerja yang bisa menarik perhatian HRD? Pelajari panduan dan contoh-contoh portofolio yang bisa kamu jadikan inspirasi dalam artikel berikut!
Pengalaman dan keterampilan
Perusahaan juga ingin mengetahui apakah kamu bisa menyelesaikan tugas dengan baik. Untuk itulah cantumkan juga pengalaman profesional, hard skill dan soft skill yang kamu miliki.
Sama seperti pada CV, rangkum kronologi pengalaman dan daftar kemampuanmu secara singkat saja, ya!
Cara Membuat Portofolio Lamaran Kerja yang Baik dan Benar
Ingin tahu cara membuat portofolio yang rapi dan menarik agar HRD semakin tertarik? Kamu bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini: